Batman Begins - Help Select

Senin, 13 Januari 2014

Rukun Islam

Hadits Ibnu Umar Tentang Rukun Islam (Hadits Ke-3 Arbain Annawawiyyah)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Umar –semoga Allah meridhai keduanya (Umar dan anaknya)- beliau berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun atas 5 (rukun): Persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, dan menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadlan (H.R alBukhari dan Muslim)
PENJELASAN:
Pada lafadz alBukhari haji disebutkan sebelum puasa Ramadlan. Sebagian Ulama’ menyatakan bahwa periwayatan yang menyebutkan haji sebelum puasa Ramadlan adalah periwayatan secara makna. Sedangkan secara urutan, puasa Ramadlan didahululan terhadap haji. Hal ini pernah dikonfirmasikan secara langsung kepada Ibnu Umar, dan beliau sendiri membenarkan urutan puasa Ramadlan sebelum haji
RUKUN ISLAM
1)     Bersaksi untuk 2 hal:
a)    Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah)
b)    Muhammad adalah utusan Allah.
Persaksian tersebut mengandung konsekuensi:
-      Konsekuensi syahadat Laa Ilaaha Illallah : mempersembahkan ibadah hanya kepada Allah semata, dan mengingkari segala bentuk penyembahan kepada selain Allah
-      Konsekuensi persaksian bahwa Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam adalah utusan Allah:
(a)           Membenarkan kabar dari Nabi.
(b)          Mentaati perintah Nabi
(c)        Menjauhi larangan Nabi.
(d) Tidak beribadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala kecuali dengan aturan/ syariat yang dituntunkan Nabi.
2)   Menegakkan sholat
Sholat yang wajib ditegakkan adalah sholat 5 waktu sehari semalam: Subuh, Dzhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’.
Sholat tersebut memiliki syarat-syarat sah, rukun, dan kewajiban-kewajiban, serta sunnah-sunnah.
Syarat sah sholat:
1)    Suci dari hadats besar dan kecil
2)    Suci dari najis pada tubuh, pakaian, dan tempat sholat
3)    Menutup aurat, bagi pria: dari pusar hingga lutut. Wanita: seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
4)    Menghadap ke arah kiblat.
Bagi orang yang melihat langsung ka’bah ia harus menghadap ke dzat/ benda ka’bah, sedangkan bagi orang yang jauh dari ka’bah cukup menghadap ke arah Makkah. Persis sudutnya lebih baik, namun kalau tidak bisa, bagi orang di Indonesia cukup menghadap ke arah Barat (antara Selatan dan Utara).
5)    Sudah masuk waktu sholat
6)    Niat
Sebagaimana telah dijelaskan pada hadits pertama bahwa niat tempatnya adalah di hati dan tidak dilafalkan, karena memang tidak ada tuntunannya dari Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam untuk melafalkan niat
Rukun-rukun Sholat   :
  1. Berdiri bagi yang mampu, dalam sholat wajib.
Untuk sholat sunnah, tidak mengapa sholat dengan duduk meski mampu berdiri, dan pahalanya menjadi setengah sholat berdiri.
  1. Takbiratul Ihram : ucapan “Allahu Akbar”.
Ucapan “Allahu Akbar” adalah rukun, sedangkan gerakan mengangkat tangannya adalah Sunnah.
  1. Membaca Al-Fatihah
  2. Gerakan ruku’
-      Minimal: membungkukkan badan sehingga memungkinkan tangan menyentuh lutut.
-      Sempurna : membungkukkan badan dan posisi  punggung rata dan sejajar dengan kepala.
  1. Gerakan bangkit dari ruku’
  2. Gerakan I’tidal : posisi berdiri tegak setelah dari ruku’.
  3. Gerakan sujud.
Terdapat tujuh anggota sujud: dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, ujung jari.
  1. Gerakan bangkit dari sujud
  2. Duduk di antara dua sujud
10. Thuma’ninah : tenang dan tidak tergesa-gesa pada setiap gerakan
11. Bacaan tasyahhud akhir dan sholawat kepada Nabi di tasyahhud akhir
12. Gerakan duduk tasyahhud akhir
13. Salam
14. Urut pada setiap gerakan
Kewajiban dalam sholat :
  1. Bacaan takbir selain takbiratul ihram.
  2. Ucapan “Sami’allaahu liman hamidah” saat bangkit dari ruku’ untuk Imam dan orang yang sholat sendirian
  3. Ucapan “Robbanaa wa lakal hamdu” pada saat I’tidal.
  4. Ucapan “Subhaana Robbiyal ‘Adzhiim” minimal sekali pada saat ruku’
  5. Ucapan “Subhaana Robbiyal A’laa” minimal sekali saat sujud
  6. Ucapan “Robbighfirlii” minimal sekali saat duduk di antara dua sujud
  7. Bacaan Tasyahhud Awal
  8. Gerakan duduk tasyahhud awal.
3)  Menunaikan Zakat
Zakat yang wajib ada 2 :
a)    Zakat Fithri atau umumnya disebut zakat fitrah
b)    Zakat harta (maal)
Syarat suatu harta wajib dizakati adalah :
a)    Dimiliki secara sempurna.
b)    Mencapai nishab (kadar minimal dikeluarkannya zakat).
c)    Telah mencapai haul (sempurna dimiliki 1 tahun).
Harta yang wajib dizakati adalah:
a)    Emas dan perak (mata uang).
Nishab emas : sekitar 70-92 gram emas murni 24 karat.
Nishab perak : sekitar 460 – 595 gram perak murni.
Nishab mata uang disetarakan dengan nishab emas.
Zakat yang dikeluarkan adalah 2,5%.
b)     Hewan ternak (unta, sapi, kambing)
c)     Pertanian.
Syarat zakat pertanian :
a)    Berbentuk biji atau buah-buahan
b)    Dapat ditakar atau ditimbang
c)    Dapat disimpan lama.
d)    Memiliki pemilik (ditanam manusia)
e)    Nishabnya adalah 300 sha’ (sekitar 750 -900 kg).
Zakat pertanian harus dikeluarkan setiap selesai panen sebesar 10% jika pengairan secara alami tanpa biaya, dan 5% jika pengairan menggunakan biaya.
Golongan yang berhak menerima zakat harta adalah 8 golongan yang disebutkan dalam al-Qur’an surat atTaubah ayat 60. Zakat harta tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang harus dinafkahi seperti anak, istri, orang tua, karena wajib memberikan nafkah kepada mereka ketika mereka membutuhkan.
4)  Shoum (puasa) Ramadlan
Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari di bulan Ramadlan
Pembatal-pembatal puasa:
a)    Makan, minum, dan yang semakna dengan makan dan minum (contoh: infus)
b)    Berhubungan suami istri atau mengeluarkan mani secara sengaja
c)    Muntah secara sengaja
d)    Berbekam (termasuk juga donor darah).
Seseorang yang berpuasa harus meninggalkan segala hal yang mengurangi pahala puasa. Segala jenis dosa mengurangi atau bisa membatalkan pahala puasa.
5)   Menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu.
Rukun haji: Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf Ifadhah, Sa’i.
Kewajiban haji : Ihram (berniat) haji dari Miqot, Mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina, melontar jumroh Ula;Wushtho; dan Aqobah, Thawaf Wada’.
Jika rukun tidak dikerjakan, haji tidak sah. Jika kewajiban tidak dikerjakan, harus membayar dam (dua ekor kambing disembelih di Makkah dan dibagikan pada fakir miskin di daerah tersebut).
CATATAN KAKI :
Periwayatan secara makna, maksudnya periwayatan yang tidak menukil secara persis sama lafadznya. Yang diperhatikan adalah maknanya sama. Karena itu,  urutan penyebutan rukun itu tidak diperhatikan. Periwayatan ini melalui jalur perawi bernama Handzholah.
Dari jalur Sa’ad bin Ubadah dari Ibnu Umar yang diriwayatkan Muslim:

عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ فَقَالَ رَجُلٌ الْحَجُّ وَصِيَامُ رَمَضَانَ قَالَ لَا صِيَامُ رَمَضَانَ وَالْحَجُّ هَكَذَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Sa’ad bin Ubaidah dari Ibnu Umar dari Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Islam dibangun di atas 5 (rukun): Mentauhidkan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadlan dan haji. Seorang laki-laki bertanya (kepada Ibnu Umar): haji dan puasa Ramadlan? (Ibnu Umar) berkata: Tidak, puasa Ramadlan dan haji. Demikianlah aku mendengar dari Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam (H.R Muslim)
Cara menghilangkan hadats besar adalah dengan melakukan mandi wajib. Kadar mandi wajib yang sah, minimal adalah berniat, berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung, dan mengguyurkan air ke seluruh tubuh.
Hadats kecil adalah semisal: keluarnya sesuatu dari kemaluan dan dubur (kencing, buang angin, buang air besar, madzi, wadi), tidur pulas, makan daging unta.
Cara menghilangkan hadats kecil adalah dengan berwudlu’. Kadar wudlu’ yang sah, minimal adalah: berniat, membaca bismillah (Sunnah), berkumur-kumur bersamaan dengan memasukkan air ke hidung kemudian mengeluarkannya, mencuci wajah, mencuci kedua tangan sampai siku, mengusap kepala kemudian telinga, mencuci kedua kaki hingga mata kaki.
Wudhu’ dan mandi membutuhkan air. Jika tidak ada air atau tidak mampu menggunakan air (karena sakit atau sebab lain) maka bertayammum. Tata cara bertayammum adalah : berniat dalam hati,
membaca bismillah, menepukkan kedua telapak tangan ke tanah/ debu yang suci dengan sekali tepukan, meniup kedua telapak tangan sebelum membasuhnya, kemudian mengusap telapak tangan ke muka. Setelah itu mengusap telapak tangan yang satu dengan yang lain secara bergantian, dimulai dari ujung-ujung jari hingga pergelangan tangan.
Sebagian Ulama’ membagi jenis berdasarkan kadarnya menjadi 3:
a)    Najis ringan
1.      Air kencing anak kecil yang belum memakan apapun kecuali ASI
2.      Madzi : cairan tipis, putih, lengket yang keluar pada kemaluan laki-laki ketika bangkit syahwatnya.
Cara membersihkannya cukup dengan memercikkan air ke tempat yang terkena najis.
b)    Najis sedang
1.      Kencing dan kotoran manusia
2.      Kencing dan kotoran hewan yang dagingnya tidak halal dimakan
3.      Darah haid dan nifas
4.      Daging babi
Cara membersihkannya dengan menghilangkan zat najis yang melekat. Baik dengan air ataupun media lain, asalkan zat najisnya hilang. Jika masih tersisa sedikit warnanya maka dimaafkan, asalkan bau dan rasanya telah hilang.
c)    Najis berat
1.      Jilatan anjing
Cara membersihkannya adalah dengan mencuci sebanyak 7 kali salah satunya dengan tanah.
Waktu-waktu sholat:
1.      Subuh : dari terbitnya fajar shodiq hingga terbitnya matahari.
2.      Dzhuhur : dari matahari tergelincir hingga bayangan suatu benda sama dengan tingginya.
3.      Ashar, memiliki 2 waktu:
a.      Waktu ikhtiyari : dari berakhirnya waktu Dzhuhur hingga matahari berwarna kuning kemerahan (sekitar 20 menit sebelum matahari tenggelam). Waktu ini adalah bagi orang yang memiliki kelapangan. Tidak boleh menunda hingga terbenamnya matahari.
b.      Waktu dharuri : waktu darurat untuk orang-orang tertentu yang karena udzur tidak bisa melakukan di waktu ikhtiyari. Waktunya hingga matahari tenggelam.
4.      Maghrib : dari tenggelamnya matahari hingga hilangnya warna merah di ufuk barat.
5.      Isya’, memiliki 2 waktu:
a.      Waktu ikhtiyari : dari berakhirnya waktu Maghrib hingga pertengahan malam.
b.      Waktu dharuri : hingga terbitnya fajar.
Rukun sholat adalah gerakan atau bacaan sholat yang jika ditinggalkan karena lupa atau sengaja menyebabkan sholat batal atau rokaat yang sedang berjalan batal.
Kewajiban dalam sholat adalah bacaan atau gerakan yang jika ditinggalkan secara sengaja menyebabkan sholat batal, jika karena tidak sengaja, harus diganti dengan sujud sahwi
Bisa menggunakan lafadz-lafadz sebagai berikut (semuanya berdasarkan hadits yang shahih):
-       Robbanaa wa lakal hamdu
-       Robbanaa lakal hamdu
-       Allahumma Robbanaa wa lakal hamdu
-       Allahumma Robbanaa lakal hamdu
Zakat fithri adalah zakat yang harus dikeluarkan muslim dalam bentuk makanan sebelum Iedul Fithri. Zakat fithri hanya diberikan kepada fakir miskin. Ukurannya adalah sekitar 2,5 – 3 kg bahan makanan pokok (beras). Penyerahan zakatul fithri paling awal adalah 2 hari sebelum Iedul Fithri sebagaimana dilakukan Ibnu Umar.
Sebagian Ulama’, di antaranya al-Lajnah ad-Daimah berpendapat bahwa nishab mata uang mengikuti perak. Namun, pendapat yang lebih kuat adalah mengikuti emas, karena : takaran perak di zaman Nabi dengan saat ini jauh berbeda, sedangkan emas lebih stabil, kalau disetarakan dengan nishab zakat yang lain, seperti zakat peternakan, lebih sesuai atau mendekati.


Sabtu, 28 Desember 2013

Artikel materi konfigurasi elektron

KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital perlu berlandaskan pada tiga prinsip utama yaitu prinsip aufbau, aturan Hund dan aturan penuh setengah penuh.

A. Azas Aufbau

Azas Aufbau menyatakan bahwa :“Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya”. Dalam setiap sub kulit mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni :

Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron

Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (kofigurasi) elektron mengikuti tanda panah pada gambar berikut!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGKjQ84FMEd5mAA3Sj_Jo0IrJfG0nvuOXoB2XnGmPcH9xAERA7QWxMzHmkvVyvaHk6_ngRCWwzHw_jy-jeoGmIC4ae1B6wtxkDCOTKcjgrkmSQm7SXs2aCVC1_eXyGCoj75GuRK6QhGc5k/s320/a4.png
Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 …. dan seterusnya
Keterangan :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjepT8LD0bbmgH3oXn4IWOh5kbrQsXwPU5s-FXa_QmZRhkvqKsc5MrxJcc4-qCAKGx4aJ_rmbvLme7LqqlE7OblXvP8RU8lGSq630LDuvazPWXgfBUOouFS4TLp4iGaf-QNbBiNfNWHHRdf/s320/a1.png
Jumlah elektron yang ditulis dalam konfigurasi elektron merupakan jumlah elektron maksimal dari subkulit tersebut kecuali pada bagian terakhirnya yang ditulis adalah elektron sisanya. Perhatikan contoh di bawah ini :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigJVyecsJdulVj5oSryJFCbLWr072-GzXhTe7tSfVXzVgAtnJ7dJEWp1HkXU8UZ-wW466r4GQSAwy0-vLxyD5hlomBD4No_Tx1HiWCgJQbTor-fDOzYO-BrAZp0Y3HcXIPmanQeRIWauB8/s320/a5.png
Jumlah elektron Sc adalah 21 elekron kemudian elektron-elektron tersebut kita isikan dalam konfigurasi elektron berdasarkan prinsip aufbau di atas. Coba kalian perhatikan, ternyata tidak selalu kulit yang lebih rendah ditulis terlebih dahulu (4s ditulis dahulu dari 3d). Hal ini karena semakin besar nomor kulitnya maka selisih energi dengan kulit di atasnya semakin kecil sementara jumlah sub kulitnya semakin banyak sehingga terjadi tumpang tindih urutan energi sub kulitnya. Untuk mempermudah penilisan tingkatenerginya digunakan prinsip aufbau di atas. Untuk keteraturan penulisan, 3d boleh ditulis terlebih dahulu dari 4s namun pengisian elektronnya tetap mengacu pada prinsip aufbau. hal ini terkesan remeh tapi penting..... jadi bila kalian disuruh menuliskan bilangan kuantum dari elektron terakhir dari Sc maka elektron tersebut terletak pada sub kulit 3d bukan 4s, walau dalam penulisan terakhir sendiri adalah sub kulit 4s.....cirinya pada sub kulit 3d tidak terisi penuh elektron sedangkan sub kulit 4s nya terisi penuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwpLYQL1T1_HRls18KLkeKVsPwqBpdPUw_kgHr2CCh_FEpKqmUQqPRJ_vc_ldkLZdK9tiT0TWR8N5f5PlDNR6-xzY6qWZIgyE9cVnLyV6h3c3JnVBCmKT9HEu1aGv71xoEmZGnAvmxu3ED/s320/a6.png
Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom dari golongan gas mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18 elektron), Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn ( 86 elektron). Hal ini karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub kulitnya terisi elektron secara penuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrmQZP-TH35fyyzq_040k8oGdz7UFOMunusK-ByvykunzIBnxVkaZjd3pW6hk01E1q9LGZJfMQGMTU9NWGULQjRxYJCqZI-bfbl1-vuvvga_Pj8wrY7G2Vx-gacurAkTPRQRZqDy2Y-U33/s400/a7.png
Skema yang digunakan untuk memudahkan penyingkatan sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRXGX9wzv-l-1YkJnnMz8689Wg8jYHlF63-d_VxRsQPMq-yARAWMNnMzCoXS6q8Vr-KKT9Qx-1xQQ7eS3p8o8B9bj_c4L7ZWZZOgorveQOUCop1khUi5QuY6bo6LmXEg_F9ochrr1-w6xF/s400/a8.png
Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq8ltI24gn6mpqjk5cofb1fD4wKw2u-ekEpqg2FnMq47w-2TW57elATlWmWzHgaaJi7-7V6ayIU-ptQep3DBlTxd5scq0MIpK31MIxAv8KnWhApBGIHs8tFzad8v2lZb8n31W1PMJsoQ0c/s320/a9.png

Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan diagram curah hujan, seringkali diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang kedua akan bermanfaat dalam menentukan bentuk molekul dan teori hibridisasi.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :
1. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
2. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
3. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik, yaitu:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5TAKBFWOwBTdB1gyExmXnMnJ6ba3rwJgTUmG-F_OZQ3D_8W4JzFlrEX_8he7rLco17p8CZ5xV9b9QFtN4XoS7TkqIX_9vPfeojW-LGY216YgVW2z6W1t-Snt0CFifP5YDV9ZochJ_jnq1/s320/b1.png
4. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang terpisah.
5. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu lagi mengarah ke bawah. Pengisan elektron dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund.
B. Aturan Hund
Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman mengemukakan aturan pengisian elektron pada orbital yaitu :
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital masing-masing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya”.
Coba perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini, khususnya pada bagian akhirnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-scjYd6qZoj7YjEs84wF0H2yTUJUOR-qIU0var5-osbVKVw7m47jYTZBfRyDVMEa6btaaPeFMYhYu2yXClKikdYa8e_9RvEIWrfSVPlzxbcRq24uETHiGWYn9S9Iz1zhfwp_0opGB-HZa/s320/b2.png
Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3 elektron diisikan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda panah ke bawah.
C. Aturan Penuh Setengah Penuh
Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa : “suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang lebih stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub kulit d berlaku aturan penuh setengah penuh. Untuk lebih memahamkan teori ini perhatikan juga contoh di bawah ini :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4  menjadi 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron untuk menjadi setengah penuh....maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d. hal ini juga berlaku untuk kasus :
29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9  menjadi 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur
Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu unsur sama dengan nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron. musalnya :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode 4
Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit terakhirnya pada s atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama) sedangkan bila subkulit terakhirnya pada d maka digolongkan dalam golongan B (transisi). Lebih lengkapnya coba perhatikan tabel di bawah ini :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFFJK_r6hsQsKjKy2iTSXr7tUfl8fwUkSsppdTPK5YgQckwewIAupT1MG5uMk6cjhl9PGAgq9EZid_tctnN2r8svHTuTiVr3erIY_AHzPB_WSL_8f9Clnt5UiOG_rcVilGcKHGmSkLm-6r/s320/b3.png
Coba kalian perhatikan tabel di atas. Untuk memudahkan pengingatan golongan A dimulai dari golongan I A sedangkan golongan B dimulai dari III B. selain itu jika subkulit terakhirnya p atau d maka sub kulit s sebelumnya diikutkan. Pada golongan VI B dan I B berlaku aturan penuh setengah penuh.
Sebagai contoh :
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

Periode = 4
Golongan = VI B
Menentukan Golongan dan Periode Menggunakan Konfigurasi Elektron

Nomor golongan = elektron valensi
Nomor Periode = jumlah kulit yang terisi

Bagaimana jika menggunakan konfigurasi elektron yang berdasarkan model atom mekanika kuantum? pada prinsipnya sama saja. Perbedaannya hanya pada cara menentukan jumlah kulit yang terisi dan elektron valensi.

1.
Unsur dengan nomor atom 11, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s1

- n = 3, berarti periode 3 (kulit M).
- elektron valensi (terluar) 3s sebanyak 1 elektron, berarti termasuk golongan IA.  

2.
Unsur Ga dengan nomor atom 31, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1

- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
- elektronvalensi 4s2 4p1, berarti golongan IIIA.  

3. 
Unsur Sc dengan nomor atom 21, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
- 3d1 4s2 berarti golongan IIIB.  

4.
Unsur Fe dengan nomor atom 26, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
- 3d6 4s2 , berarti golongan VIII.



soal latihan menentukan golongan
Tentukan nomor golongan dan periode unsur- unsure berikut
1.       20Ca : 1S2 1S2 2P3S23P64S2
2.       16S    : 1S2 1S2 2P3S23P4


Penentuan Golongan dan Periode cepat
Jika jumlah 2 kulit terakhir :
a. bila jumlah 2 kulit terakhir < sama dengan 10 = golongan A
b. bila jumlah 2 kulit terakhir 11-20 = golongan B (syarat hanya untuk periode ke 4 dstnya)
c. bila jumlah 2 kulit terakhir > dari 20 = gol A

contoh:

1. 23X = 2, 8, 8, 3

caranya : 2 kulit terakhir 8 + 3 = 11
maka terletak pada gol IIIB, Periode ke 4

2. 17X = 2, 8, 7

caranya : 2 kulit terakhir 8 + 7 = 15
karena periode 3, maka terletak pada golongan VIIA

3.
₂₁Sc = 1s² 2s² 2p 3s² 3p 4s² 3d¹
...... 4s² 3d¹ :periode 4 (koefisien terbesar 4) golongan 3B (jumlahkan elektron s dan d)
4.
₂₆Fe = 1s² 2s² 2p 3s² 3p 4s² 3d
......4s² 3d
:periode 4 golongan 8B untuk golongan B ,jika berlumlah 3: gol 3B, 4:gol 4B, 5:gol 5B, 6:gol 6B, 7:gol 7B
berjumlah 8,9,10= gol 8B berjumlah 11 = gol 1B berjumlah 12= gol 2B
5.
₄₇Ag = 1s² 2s² 2p 3s² 3p 4s² 3d¹° 4p 5s² 4d
...... 5s² 4d
periode 5 golongan 1B (jumlah elektron pada s dan d = 11)
6.
₅₈Ce = 1s² 2s² 2p 3s² 3p 4s² 3d¹° 4p 5s² 4d¹° 5p 6s² 4f²
....... 6s² 4f² periode 6 golongan lantanida (4f=Lantanida,5f = Aktinida)